Briket Arang Batok Kelapa sebagai Produk Ekspor Unggulan Sulawesi

Briket Arang Batok Kelapa sebagai Produk Ekspor Unggulan Sulawesi

Kelapa bersama dengan nama latin cocos nucifera adalah tanaman serba peranan yang banyak tumbuh di Asia dan Pasifik. The global atlas terhadap th. 2017 mencatat Indonesia sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia bersama dengan kuantitas produksi mencapai 19,4 juta ton. Filipina dan India berada diurutan ke dua dan ketiga bersama dengan masing-masing produksi 15,9 juta ton dan 10,6 juta ton.

Salah satu anggota kelapa yang banyak dimanfaatkan adalah buah. Selain dikonsumsi secara langsung, buah kelapa banyak diolah jadi beberapa product turunan pada lain kopra, kelapa parut kering, arang tempurung kelapa, serat sabut kelapa, gula kelapa. Selain itu, buah kelapa terhitung sanggup diproses lebih lanjut jadi minyak kelapa, virgin coconut oil (VCO) dan santan. Produk turunan kelapa ini diproduksi untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Beberapa product lebih-lebih jadi komoditas ekspor andalan dan membuahkan devisa yang besar .

Walaupun jadi penghasil kelapa terbesar di dunia, nilai ekspor kelapa dan product turunannya di Indonesia selamanya terlampau jauh berasal dari nilai ekspor Filipina. Indonesia hanya sanggup membuahkan tidak cukup berasal dari 1/3 nilai ekspor Filipina yang mencapai sampai USD 757,3 juta. Nilai  ekspor ini seiring bersama dengan kuantitas style product olahan kelapa yang dihasilkan. Indonesia hanya mempunyai 25 style product sedang Filipina sanggup produksi 125  jenis produk.

Salah satu product olahan kelapa yang jadi komoditas ekspor Indonesia adalah briket arang batok kelapa. Briket ini dibuat lewat sistem pemadatan arang hasil pembakaran batok kelapa. Produk ini banyak dicari gara-gara merupakan tidak benar satu bahan bakar alternatif ramah lingkungan tanpa residu dan asap berasal dari hasil pembakaran. Selain itu, product ini terhitung membuahkan panas yang lebih besar dibandingkan bersama dengan briket batu bara PT. Chalabi Grup Indonesia .

Produk briket arang batok kelapa Indonesia banyak diminati di luar negeri. Menurut Kasdi Subagyono, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, product ini paling banyak diekspor ke negara China, Brazil, Jerman, Lebanon, Malaysia, Belanda, Rusia, Saudi Arabia, Srilangka dan Vietnam. Berdasarkan information Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Ditjen Perkebunan th. 2019, briket ekspor arang kelapa Indonesia sebesar 188,05 ribu ton bersama dengan nilai ekspor mencapai USD 145,09 juta .

Korea Selatan dan Srilangka terhitung jadi negara pemakai product arang batok kelapa Indonesia sejak th. 2018. Menurut Agus Andiyani, Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, Saat itu perkiraan volume ekspor masing-masing negara tesebut kira-kira 10.000 ton dan 1.000 ton. Produk ini berasal berasal dari Produk arang batok kelapa didapat berasal dari beberapa area di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi

Selain negara-negara berikut diatas, Produk ini terhitung  mendominasi pasar Mesir sampai mencapai 84,72% berasal dari total USD 1,34 juta total impor briket arang batok kelapa Mesir. Data biro statistik Mesir (Capmas), terhadap periode Januari- November 2019, Mesir mengimpor briket arang batok kelapa berasal dari Indonesia senilai  USD 1,13 juta, meningkat 43,48% berasal dari periode yang sama th. sebelumnya.

Salah seorang pengusaha briket arang batok kelapa asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sudirman mengaku bahwa product hasil olahannya udah dikirim ke Yordania dan Mesir. Perusahaan yang Ia rintis sejak th. 2017 sanggup melakukan ekspor mencapai 75 Ton perbulan yang dikirim lewat perlabuhan Tanjung Perak, Surabaya bulk charcoal for sale .

Ekpsortir lain yang terhitung melakukan pengiriman arang batok kelapa adalah PT Karbon Tionin Semesta. Perusahaan ini udah mencatatkan pengiriman arang batok kelapa sejumlah 505 ton selama periode Januari s.d Juni 2020 lewat Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. Jumlah ini setara bersama dengan nilai devisa USD 183 ribu bersama dengan negara obyek Tiongkok.

Jika dicermati berasal dari aspek regulasi ekspor, berdasarkan buku tarif kepabeanan indonesia (BTKI), arang batok kelapa dimasukkan kedalam subpos 4402.90. Produk ini tidak terhitung kategori barang larangan dan pembatasan, supaya sanggup diekspor tanpa butuh persetujuan atau perizinan khusus berasal dari bea dan cukai ataupun instansi terkait.

Dalam sistem pengangkutan, product ini terhitung sebagai barang berbahaya gara-gara sanggup terbakar secara spontan. Berdasarkan International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG Code) dan ketetapan barang berbahaya lainnya, arang batok kelapa terhitung klasifikasi 4.2 (zat yang sanggup mempunyai dampak pembakaran spontan). Pembakaran spontan disimpulkan bahwa arang sanggup terbakar bersama dengan sendirinya terkecuali bersentuhan bersama dengan hawa meskipun  tanpa ada unsur pemantik.

Lebih lanjut menurut International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG Code), pengangkutan kargo arang kudu memenuhi beberapa ketetapan pada lain :

Berat maksimum tiap tiap kemasan/kantong tidak boleh melebihi 50 Kg
Kemasan kudu tahan air, di dalam suasana baik dan tidak boleh sobek.
Dianjurkan untuk isi kontainer bersama dengan kapasitas maksimum untuk kurangi volumen udara
Suhu kargo sebelum saat diisi tidak boleh lebih berasal dari 5 C diatas suhu lingkungan
Penyimpanan terlindung berasal dari sumber panas dan dijaga selamanya di dalam suasana dingin

Leave a Comment