Merk jadi bukti diri utama produk dalam dunia bisnis rintisan ataupun startup. Dengan tingginya kemampuan ekonomi global ini, para calon pengusaha juga mesti bersiap buat membuat mereknya dapat berkecimpung di pasar global.
Client Partners Facebook Companies Aldo Rambie serta Staf Ikatan Warga Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Departemen Hukum serta Hak Asasi Manusia Erik Saropie juga memberikan beberapa panduan dalam membuat merk supaya bisa bersaing di dunia global.
1. Mengenali masalah hak merek
Panduan awal, kata Aldo, merupakan mengenali perkara yang hendak dituntaskan. Dengan demikian para calon pengusaha hendak mengenali produk apa yang hendak diciptakan.
Pemetaan perkara pula menolong para calon pengusaha buat fokus dalam meningkatkan produknya.” Jadi memanglah wajib fokus sebab tidak dapat seluruhnya dituntaskan,” ucap Aldo dalam dialog pada kegiatan Senyawa+ di Meter Bloc Ruang, Jakarta, Sabtu, 2 November 2019.
Erik meningkatkan kalau mengenali keahlian diri sendiri hendak sangat menolong para calon kreator buat membuat produknya sendiri. Perihal tersebut juga hendak menolong entrepreneur buat mengenali kebijakan apa yang mesti dicoba dalam membesarkan produknya.
2. Mengenali sasaran pasar
Apabila telah mengenali produk serta merk yang hendak terbuat, Erik berkata para entrepreneur wajib mengenali sasaran pasarnya. Karena, pemetaan itu hendak mempengaruhi langkah yang hendak dicoba selanjutnya.
” Jadi mesti ketahui DNA brandnya itu apa,” ucap Erik. Misalnya, buat pembuat novel, wajib jelas siapa yang hendak membaca novel tersebut. Sehingga kontennya juga membiasakan, apakah buat kanak- kanak, berusia, ataupun seluruh usia.
Begitu pula jika ingin membuat usaha kuliner, siapa saja sasaran yang hendak dibidik.” Dari situ dapat petakan journey dari brand,” tuturnya. Ada pula Aldo berkata pemetaan sasaran pasar hendak memastikan strategi pemasaran maupun rekanan yang pas buat meningkatkan produk.
3. Kolaborasi
Bekerjasama jadi salah satu langkah yang mesti dicoba buat dapat meningkatkan produk. Sebabnya, kata Erik, umumnya seseorang entrepreneur cuma memahami sangat banyak 3 bidang.” Dapat kokoh di entrepreneur tetapi lemah di analisa informasi ataupun teknologi data, makanya wajib kerja sama,” tuturnya.
Dia berkata dapat saja sesuatu usaha mulanya dicoba sendiri. Tetapi, bersamaan berjalannya waktu serta membesarnya tantangan, kerja sama, baik dalam membentuk regu sampai menggandeng rekanan hendak jadi absolut.
Erik menggambarkan soal fenomena kue artis yang pernah booming di Tanah Air sebagian tahun kemudian. Bagi ia, kesempatan itu diciptakan dari kerja sama dari penggagas yang jago masak serta berjumpa dengan rekanan yang berkecimpung di teknologi data. Kue itu setelah itu jadi viral kala menggandeng influencer ataupun artis selaku ujung tombak penjualan.
4. Legalitas
Tiap produk ataupun merk usaha baru, kata Erik, hendaknya ditentukan legalitasnya. Misalnya soal perizinan- perizinan yang diperlukan sampai hak kekayaan intelektual.” Jika itu lengkap, hingga siap buat go global,” ucap ia.
Sebab itu, kala seseorang calon pengusaha mempunyai ilham, dia menganjurkan buat langsung mendaftarkan dahulu produknya. Baru dari situ mereka dapat mencari investor serta meningkatkan usahanya.
5. Pemasaran
Strategi pemasaran, kata Aldo, berbeda- beda bergantung pada ciri produknya. Sebab itu, dia menegaskan supaya mengidentifikasi rekan pemasaran yang hendak digandeng. Sehingga langkah pemasaran itu juga dapat pas target.
Salah satu tipsnya, Aldo menganjurkan para calon pengusaha buat mengenali demografi pengikut dari seseorang influencer saat sebelum bekerja sama.
Baca Juga : 7 Tanda Keterlambatan Berbicara Pada Anak
” Cocok dengan brand narative yang terbuat enggak, misalnya jika ingin memasarkan kopi itu followernya wajib spesial influencer ataupun kopi, jangan hingga miss match,” kata ia.
Keberadaan web ataupun halaman media sosial formal pula tidak kalah berarti. Karena, kata Aldo, 2 perihal tersebut dapat tingkatkan keyakinan warga hendak produk yang hendak dipasarkan.
6. Distribusi
Dengan membidik pasar global, hingga Aldo menegaskan perlunya terdapat rantai pasok serta distribusi yang solid. Sehingga, pengiriman dapat dicoba secara kilat walaupun lokasinya sangat jauh.” Pikirkan distribusinya, sebab orang itu maunya kilat, misalnya pesan dari Eropa itu mau diterima kilat,” ucap Aldo.