Tata Cara Sholat Tahajud 2 Rakaat: Mulai berasal dari Niat sampai Doa Akhir
Shalat tahajud bisa dilaksanakan pada malam hari sesudah bangun tidur. Lalu bagaimana tata cara sholat tahajud 2 rakaat yang benar?
Tidak ada batasan maksimum kuantitas rakaat sholat tahajud. Akan tetapi, kebanyakan pelaksanaan sholat tahajud adalah dua rakaat. Bila Anda belum paham tata cara sholat tahajud 2 rakaat, silakan cek Info tata cara sholat tahajud 2 rakaat yang dibagikan didalam laman islam.nu.or.id selanjutnya ini.
1. Dimulai bersama dengan kemauan sholat tahajud tata cara shalat tahajud
Tata cara sholat tahajud 2 rakaat yang benar serupa bersama dengan shalat fardhu yang lain, di mulai bersama dengan membaca kemauan sholat tahajud. Adapun kemauan sholat tahajud adalah sebagai berikut:
Baca Juga:
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud, Ketuk Pintu Langit di Sepertiga Malam
Ushallii sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillaahi ta‘aalaa.
Niat selanjutnya punyai arti, “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat gara-gara Allah ta’ala.”
Bacalah kemauan selanjutnya di atas di didalam hati sejalan bersama dengan takbiratul ihram.
2. Baca alfatihah, surat pendek, dan seterusnya sampai salam.
3. Setelah salam lanjutkan bersama dengan membaca doa sholat tahajud
Baca Juga:
Sholat Tahajud Berapa Rakaat? Ini Penjelasan dan Tata Caranya
Doa sesudah sholat tahajud bunyinya adalah sebagai berikut
Allaahumma rabbanaa lakal hamdu. Anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta maalikus samaawaati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samaawaati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqaa’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan naaru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallaahu alaihi wasallama haqq. Was saa‘atu haqq. Allaahumma laka aslamtu. Wa bika aamantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khaashamtu. Wa ilaika haakamtu. Fagfirlii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a‘lantu, wa maa anta a‘lamu bihi minnii. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Laa ilaaha illaa anta. Wa laa haula, wa laa quwwata illaa billaah.
Doa di atas punyai arti:
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, cuma kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu termasuk aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu basic putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang udah selanjutnya dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan tak sekedar Engkau. Tiada energi usaha dan kekuatan tak sekedar dukungan Allah.”